Profil Nikolai Patrushev, Diisukan Jadi Calon Utama Pengganti Sementara Putin Pimpin Rusia
Beredar kabar Presiden Rusia Vladimir Putin akan menyerahkan kekuasaannya untuk sementara waktu, karena kesehatannya yang memburuk. Sosok Nikolai Patrushev pun santer diisukan akan menggantikan Putin memimpin Rusia. Ia disebut sebut akan menjalani operasi, kemungkinan karena penyakit kanker, menurut laporan yang diduga dari dalam Kremlin.
Kabar ini muncul di saluran Telegram Jenderal SVR, yang diduga dioperasikan oleh mantan Letnan Jenderal Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia, menggunakan nama samaran "Viktor Mikhailovich". Dalam kabar tersebut, dikatakan Putin telah diberi tahu dokter bahwa operasi akan membuatnya tak berdaya "untuk sementara waktu", sebagaimana dilansir . Karena itu, ia dikabarkan akan menyerahkan kekuasannya pada seorang ajudan untuk sementara waktu.
Sebuah laporan mengklaim Nikolai Patrushev adalah calon utama pengganti sementara Putin, jika sang presiden benar benar harus istirahat pasca operasi. Dilansir , Pendiri dan Direktur Pusat Studi Rusia Eropa Asia (CREAS) di Brussels, Belgia, Theresa Fallon, mengatakan Patrushev masuk akal menjadi pemimpin sementara. Pasalnya, di usia Patrushev yang tua, ia tidak akan menjadi ancaman bagi Putin.
Klaim itu belum diverifikasi secara independen, namun Moskow membantah kabar yang menyebut Putin dalam keadaan sakit. Menurut , Nikolai Patrushev lahir di Leningrad, Uni Soviet (kini Saint Petersburg, Rusia) pada 11 Juli 1951. Pengamat politik Rusia di University College London, Ben Noble, menyebut Patrushev sebagai sosok "Elang Kremlin".
Patrushev, menurut Politico, dikenal karena "nasionalisme yang berapi api, pandangan dunia yang penuh konspirasi, dan pengalaman spionase yang luas." Dikutip dari , Patrushev bersama Kepala Dinas Keamanan, Alexander Bortnikov, dan Kepala Intelijen Asing, Sergei Naryshkin, adalah trio paling dekat dengan Putin. Patrushev saat ini tengah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, sebuah badan berpengaruh yang menjawab langsung Putin, serta mengeluarkan panduan tentang masalah militer dan keamanan di Rusia.
Sebagian besar kekuasaan dewan dipegang oleh Patrushev, yang secara luas dipandang sebagai sekutu setia Putin. Seperti Putin, Patrushev adalah agen intelijen Rusia, yang awalnya bergabung dengan Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KBG) Soviet, lalu dengan Dinas Keamanan Federal Rusia, menurut surat kabar Moscow Times. Artikel itu menyamakan peran Patrushev dengan penasihat keamanan nasional AS.
Menurut Politico, Patrushev bergabung dengan KGB pada 1974. Usai bertemu Putin pada 1990 an, Patrushev diangkat menjadi Kepala Dinas Intelijen Domestik Rusia. Jabatan itu ia emban selama satu dekade.
Mengutip , ia juga menjadi bagian dari Dewan Keamanan Putin pada 2008. Mantan mata mata itu dilaporkan berada di antara kader penasihat Putin selama aneksasi Rusia atas Krimea dari Ukraina pada 2014. Patrushev juga pendukung garis keras invasi ilegal Putin saat ini ke Ukraina.
Pekan lalu, dalam sebuah kesempatan wawancara yang langka dengan surat kabar Rusia yang dikelola negara, Rossiyskaya Gazeta, Patrushev menuduh Amerika dan Eropa mendukung ideologi neo Nazi di Ukraina dan berusaha menarik konflik keluar “sampai Ukraina terakhir.” Patrushev juga mempertegas pernyataan palsu Kremlin yang mengatakan Ukraina dan Rusia adalah satu, dibagi hanya atas perintah kekuatan Barat. Dilansir , para ahli sangat memperhatikan penampilan publik Vladimir Putin untuk mengetahui kondisi kesehatannya, usai munculnya kabar sang presiden akan menjalani operasi.
Baru baru ini, video dan gambar menunjukkan Putin terlihat gemetar, gelisah, dan wajahnya bengkak. Hal ini pun memicu spekulasi Putin mungkin menderita salah satu dari sekian penuakit, termasuk Demensia, Parkinson, atau kanker. Pengamat Rusia menyebut itu bisa saja menjadi taktik Kremlin, mengingat betapa ketatnya Rusia mengontrol setiap output media yang berkaitan dengan Presiden,
Pendiri dan Direktur Pusat Studi Rusia Eropa Asia (CREAS) di Brussels, Belgia, Theresa Fallon, mengatakan, "Saya akan mengungkapkan ada banyak spekulasi tentang kesehatan Presiden Putin." "Putin selalu berusaha untuk menekankan kebugaran dan kekuatannya, yang merupakan bagian dari imej nya." "Sakit tidak sesuai dengan narasi Putin yang telah dikembangkan secara hati hati selama bertahun tahun oleh Kremlin."
"Ini membuat saya bertanya tanya apakah memang ada sesuatu yang terjadi di balik layar." Pekan lalu, sebuah video muncul kembali dari pertemuan pertengahan Februari yang menunjukkan Putin tampak gemetar tak terkendali saat ia menyambut Pemimpin Belarusia, Alexander Lukashenko. Klip lain bulan lalu menunjukkan Putin meraih sudut meja sesegera mungkin setelah dia duduk untuk rapat.
Ia juga terlihat sesekali memegang ujung meja menggunakan tangan kirinya selama percakapan dengan Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu. Laporan media sebelumnya memperlihatkan wajah Putin yang membengkak dan penggunaan meja setinggi 13 kaki untuk menjauhkan diri dari orang lain dalam pertemuan, termasuk dengan sesama pemimpin dunia. “Dalam situasi perang dengan kepemimpinan yang sangat tidak transparan, para analis mengamati dengan cermat setiap petunjuk tentang kesehatan Putin (terutama) saat menjelang Hari Kemenangan 9 Mei,” kata Fallon, merujuk pada peringatan kekalahan Nazi di 1945, yang diharapkan Rusia akan ditandai dengan parade militer di Moskow.
“Akankah sesuatu yang berdampak terjadi pada hari itu adalah pertanyaan besar. Spekulasi tersebar luas karena ini adalah hal yang sangat tidak terduga saat ini.”