PLN Pantau Ketat Pasokan Listrik Hingga H+14 Lebaran
PT PLN (Persero) menyatakan akan terus memantau pasokan listrik pada masa Idul Fitri hingga H+14 mendatang. Meski begitu, Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, selama masa mudik dan hari Raya Idul Fitri ini pihaknya dapat memastikan kalau pasokan listrik dalam keadaan aman. "Saya mendapatkan laporan selama mudik Lebaran ini kondisi listrik aman, tetapi Lebaran belum usai jadi kami dari PLN sudah menyatakan, kami siaga sampai H+14 nanti," kata Darmawan saat jumpa pers secara daring, Rabu (4/5/2022).
Darmawan menyatakan, pihaknya akan bersiaga dalam menghadapi puncak arus balik yang diprediksi akan terjadi pada akhir pekan ini. Pihaknya mengerahkan 2.982 posko pengamanan pelayanan listrik yang dibentuk di seluruh wilayah se Indonesia selama masa Idul Fitri. "Kami mengerahkan 50 ribu personel ada 6.100 kendaraan operasional, ada 2.550 peralatan pendukung dan ada 147 posko mudik, kami kerahkan all out, kami monitoring 24 jam perhari dari jam per jam dari menit ke menit," beber Darmawan.
Atas hal itu, untuk selama periode menghadapi arus balik lebaran tahun ini, pihaknya kata Darmawan akan tetap melakukan kesiapsiagaan personel hingga peralatan pendukung. Hal itu dilakukan guna memastikan penindakan yang cepat dan segera jika terjadi kendala di lapangan. "Karena kami memastikan peralatan kami on, siap untuk dideploy ke operasional di lapangan, kami memastikan personel kami juga siap untuk merespons dengan cepat apabila ada gangguan baik itu personel lengkap dengan peralatannya," tukas Darmawan.
Pasokan Listrik Aman Darmawan Prasodjo menyatakan, pasokan listrik di seluruh wilayah Indonesia saat Idul Fitri 1443 H, dalam kondisi aman. "Daya mampu pasok kita cukup, riset margin kita juga sangat cukup, dan untuk itu saya mengumumkan bahwa dari sudut pandang kapasitas kita aman dalam menghadapi lebaran Idul Fitri 1443 H," kata Darmawan saat jumpa pers di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Minggu (1/5/2022).
Darmawan mengungkapkan, secara keseluruhan kapasitas total pembangkit listrik di Indonesia memiliki daya 64,3 Giga Watt. Sedangkan untuk beban puncak pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini dideteksi pihaknya hanya sekitar 31 Giga Watt. "Kapasitas pembangkit listrik di Indonesia 64,3 Giga Watt sedangkan beban puncak yang kita deteksi adalah sekitar 30 31 Giga Watt," beber Darmawan.
Dari segi masing masing wilayah, di mana untuk wilayah pertama yakni, Jawa Madura Bali (Jamali) daya mampu pasok dalam wilayah tersebut kata Darmawan adalah 32 Giga Watt. Sedangkan dalam datanya, kalau beban puncak diperdiksi saat ini hanya 19,5 Giga Watt. "Artinya juga riset marginnya sangat cukup," ucap Darmawan. Untuk wilayah Sumatera, Kalimantan daya mampu pasok adalah 10,4 Giga Watt sedangkan untuk beban puncaknya sekitar 7,76 Giga Watt.
Artinya dia memastikan untuk wilayah Sumatera Kalimantan riset marginnya cukup serta pasokan listrik juga cukup. Terakhir untuk Indonesia Timur yakni Sulawesi, Maluku Papua dan Nusa Tenggara daya mampu pasok 3,5 giga Watt, sedangkan dengan beban puncak sekitar 2,9 giga Watt. "Untuk wilayah Sulmapan juga pasokan (listrik) cukup," tukas Darmawan.