SEJARAH dan Makna Ceng Beng, Tradisi Ziarah Kubur Warga Tionghoa di Tanggal 4-6 April
Simak penjelasan mengenai apa itu tradisi Ceng Beng atau Cheng Beng dalam Bahasa Hokkian alam artikel ini. Tradisi Ceng Beng merupakan waktu dimana warga Tinghoa melakukan ziarah kubur. Tradisi Ceng Beng juga dikenal sebagai Festival Qingming yang dirayakan pada tanggal 4 6 April setiap tahunnya.
Festival Qingming memiliki arti Kecerahan Murni. Dikutip dari , Festival Qingming merupakan salah satu dari 24 titik pembagian musiman di Tiongkok. Festival Qingming menampilkan kombinasi kesedihan dan kebahagiaan.
Ceng Beng merupakan hari dimana para keluarga akan mendatangi makam leluhur dan kerabat mereka. Mereka datang untuk menyapu makam dan memberikan persembahan kurban. Namun, saat ini beberapa tradisi telah disederhanakan.
Orang hanya akan menyapu makam, mempersembahkan makanan, bunga dan barang favorit leluhur mereka yang sudah tiada. Kemudian mereka akan membakar dupa, uang kertas dan beberapa barang yang mereka kirim kepada leluhur serta kerabat lalu membungkuk di depan tugu peringatan. Selain itu, orang juga suka menerbangkan layang layang.
Penerbangan layang layang ini tidak hanya dilakukan di siang hari namun di malam hari juga. Selain layang layang, orang juga menerbangkan lentera kecil yang diikatkan ke layang layang. Benangnya akan terlihat seperti bintang yang bersinar.
Maka dari itu lentera ini disebut "lentera dewa". Dikutip dari , bagi mereka yang tidak bisa pergi ke kuburan maka mereka akan membuat persembahayan ritual di rumah sebagai gantinya. Selain itu, ketupat dan lepat ketan sering dikaitkan dengan Ceng Beng.